2 Juli 2012

Mangut Lele Bu Is

Mangut lele ? Mungkin untuk beberapa orang makanan ini masih terdengar asing, terutama orang-orang yang tinggalnya di luar Jawa. Mangut lele berupa ikan lele yang dibakar--atau diasepin--sebentar kemudian dimasak kembali dengan kuah santan yang gurih. Makanan ini mengingatkan saya pada gulai ikan salai di sumatera, terutama kampung saya, Pekanbaru. Tapi rasanya tidak bisa dikatakan sama karena lele pada makanan ini dagingnya masih bertekstur lembut, sedangkan ikan salai memiliki tekstur daging yang cukup keras karena mengalami proses pengasapan yang cukup lama.

Mangut lele Bu Is ini sudah ada sejak tahun 1979. Jadi gak mengherankan kalo banyak pengunjung sekaliber orang tua kita, bahkan kakek nenek kita. Ketika saya tiba di lokasi, warung terlihat sepi karena memang sudah hampir magrib. Pengunjung bisa memilih ingin duduk lesehan di dalam rumah atau duduk di kursi kayu yang letaknya di luar ruangan. Saya pun memilih untuk duduk di dalam rumah karena khawatir dengan debu dan asap kendaraan. Letak warung mangut lele ini memang di tepi jalan, deketan sama traffic light lagi.

Ancer-ancernya--kalo saya--belok kiri ke arah Tembi, lurus terus sampe ketemu traffic light pertama belok kanan, lurus lagi nah sebelum traffic light kedua liat aja di sebelah kiri ada rumah dengan cat warna hijau yang halaman rumahnya luas, maka sampailah anda di TKP.


Tidak perlu menunggu lama, 3 orang ibu-ibu mengantarkan beberapa jenis makanan ke meja saya. 


Keliatannya sayur semua kan ? Tapi hati-hati karena ternyata salah satu dari piring yang ijo-ijo di atas itu, ada yang 100% cabe ijo gede. Buat yang gak doyan pedes ya ngap-ngapan lah. Mangut lele disajikan bersama nasi putih, timun yang diiris, parutan kelapa yang dicampur dengan cabe dan gula (ini enak bangeeeet), cabe ijo besar yang dioseng, sambal dan beberapa sayuran rebus seperti daun pepaya, kenikir, bayam serta tauge sebagai pelengkap.


Nah ini dia artisnya, si mangut lele. Bisa diliat dari warna kuahnya kalo mangut lele ini kaya akan rempah. Daging lele nya sangat lembut dan tidak ada bau amis. Kuahnya encer namun gurih.


Kalo ini another sambalnya. Cabe dicampur dengan gula jawa, sedikit terasi dan petis. Ini gak pedes dan cenderung manis dengan rasa petis yang lumayan menusuk.


This is my favourite. Singkong yang dimasak dengan gula jawa--kalo di daerah saya mah gula merah jadinya manis banget--tapi ini sangat pas. Singkongnya lembut dengan gula jawa di sana sini. So delish !


Untuk harga, makanan sebanyak itu + air putih anget dan teh manis anget cuma 27ribu loh. Rinciannya begini, 1 mangut + sambel + sayuran = 10rb, sisanya additional


0 comments:

Posting Komentar

 

Blog Template by BloggerCandy.com